Monday 29 December 2008

My Chevrolet Blazer (2)

Hari ini, lima belas hari sudah berlalu sejak keisenganku menelpon pengiklan mobil tanggal 14 Desember lalu. Sekarang, sebuah Chevrolet Blazer warna coklat muda tampak nyaman menempati kandang yang biasa ditempati Aerio Merah. Bagiku ini merupakan khayalan Poskota yang menjadi kenyataan.

Dua minggu terakhir merupakan waktu yang cukup melelahkan. Sempitnya waktu tidak memungkinkan untuk mendapatkan harga bagus untuk Aerio Merah. Awalnya, aku tawarkan Aerio di Bendi 21 Cinere dan beberapa show room mobil di jalan Margonda, Depok. Mereka rata-rata menyebut harga yang jauh dari keinginanku. Aku juga minta bantuan teman untuk menjual Aerio. Sayang sekali, beberapa tawaran bagus berdatangan justru setelah Aerio terjual. Good Bye Aerio Merah

Tanggal 22 Desember, aku harus akan segera berangkat ke Aceh menemani Ifa dan Aya menjemput ibunya yang sudah tidak kerja di Aceh lagi. Tiket promosi Lion Air yang kami pegang tidak memungkinkan perubahan jadwal. Karena tidak ada waktu lagi untuk negosiasi harga, apalagi harus mengurus sendiri pengambilan BPKB di Oto Multiartha Depok, aku lepas Aerio dengan harga 91.5 juta di Mobil 88 Simatupang. Sebuah harga yang pantas ditambah kesediaan Mobil 88 mengurus semua administrasi selama aku berada di Aceh. Semua berjalan lancar, sampai 2 hari lalu (27 Desember) aku membayar dan mengambil si Blazer Coklat di Sun Motor, dealer resmi Chevrolet di Jalan Panjang, Kebon Jeruk.

Sebenarnya, keinginan memiliki sebuah mobil blazer tidak muncul begitu saja. Keisengan tanggal 14 Desember lalu hanya merupakan puncak dari keinginan terpendam selama ini.

Aku masih ingat pertama kali mengenal mobil blazer sekitar 10 tahun lalu. Kantor tempatku bekerja di Jogja (BORDA – sebuah lembaga penelitian dan pembangunan Jerman) memiliki sebuah Opel Blazer berwarna putih. Aku pernah sekali ikut menumpang dan merasakan sensasi naik blazer. Sekali saja, tetapi itu sudah cukup membuatku merasa perlu mematri keinginan suatu saat memiliki blazer.

Karena belum berani ‘memelihara’ kebo – sebutan bagi blazer oleh para penggemarnya di mailinglist blazer, nyaliku hanya kuat untuk sebuah mobil Panther Hi-Sporty 1997 yang aku beli tahun 2003 lalu. Setelah aku pelihara sekitar 2 tahun, Panther aku lepas untuk bayar hutang dan kemudian memberanikan diri mencicil sebuah Suzuki Aerio. Selama mengendarai Aerio, keinginan untuk memiliki sebuah mobil SUV tidak pernah pudar. Sasaran pertama adalah Panther Grand Touring. Berhubung harganya terus melambung dan keadaan keuangan tidak memungkinkan, niat kembali ke Panther tidak pernah kesampaian sampai akhirnya sekarang justru mendapatkan sebuah blazer dari negeri impian.

Bagi banyak orang, memiliki sebuah mobil blazer bukanlah pilihan. Berbagai keluhan seperti akselerasi awal yang lemot, mahalnya suku cadang, atau borosnya konsumsi bahan bakar, membuat mereka lebih menyukai mobil-mobil produksi Jepang. Aku juga mendapat tantangan dari beberapa teman ketika bercerita tentang keinginanku memiliki blazer. Saran-saran mereka bahkan sempat membuat aku ragu dengan kemampuanku memelihara kebo sampai thread diskusi tentang blazer di Seraya Motor berhasil meyakinkanku. Sebanyak 62 halaman thread BLAZER masih worthed gak? (Part 1) habis aku baca berikut tambahan lebih dari 10 halaman di (Part 2).

Mungkin agak berlebihan bila aku sebut thread tersebut sebagai penyelamat, tetapi membaca diskusi tentang seluk beluk blazer (Opel maupun Chevrolet) membuat mataku terbuka akan berbagai kelebihan dan kekurangan blazer. Keyakinanku untuk mewujudkan impian menjadi makin kuat. Bahkan ketika mengecek kondisi Blazer Coklat yang sekarang sudah menjadi milikku, aku juga menggunakan 7 tips sederhana namun sangat berharga dari thread diskusi tersebut. Buat para dukun kebo di Seraya Motor, terimakasih ya ... Menurutku, si Blazer Coklat lulus tes.

Singkat cerita, waktulah yang akan membuktikan apakah pilihanku memelihara sekaligus menikmati blazer tepat atau tidak. Yang jelas, saat ini aku sedang merasa melambung, merasa senang sekali sudah bisa mewujudkan sebuah keinginan, memiliki sebuah mobil impian. Memiliki mobil yang kuat dan nyaman untuk membawa anak-anak keluar kota bila ingin jalan-jalan. Sekeluarga mengendarai sebuah Blazer LT (luxury touring) menuju tempat rekreasi alam, gunung dan pantai, merupakan impian sejak lama. Juga berkunjung ke teman dan kerabat di Pacitan, Wonosari, Jogjakarta, Surabaya, dan tempat-tempat lain yang yang memiliki torehan kenangan lama.

Mengharapkan nantinya ada kesempatan dan biaya untuk mewujudkan rencana itu rasanya sudah senang. Apalagi kalau benar bisa terwujud nanti. Aku ingin menikmati perasaan senang ini. Dengan perasaan seperti itu pula rasa-rasanya aku akan siap bila ternyata pilihan memelihara kebo terbukti tidak tepat. Hehe.

5 comments:

Anonymous said...

Selamat bro, BLAZER impian berhasil masuk kandang.
Memang "kebo" satu ini enak banget disopiri, tampilan gagah, eropa banget, and tenaganya.... ruar biasa!!!
Sampai sekarang aku tetap ingin nyopirin BLAZER lagi walaupun untuk beli lagi aku masih mikir2.

Dindajou said...

waaaa...selamat ya bang, dapet mobil impian! senang banget pasti yah...

kalo suamiku pengennya lexus LX570 , atau BMW seri 7... waaahhh.. kapan tercapainya ya? hahahah...

*kalau seluruh dunia meng-amin-kan, bisa tercapai nggak yah?*

Anonymous said...

asoi... impian di pojok kopi kantor salah satunya sudah terwujud dong au ;-)

kpn kebagian test drive?

Aunul Fauzi said...

hi cyn ... ini baru 3 hari .. blom terbiasa ama setirnya .. ha ha ha .. ini ada gambarnya beberapa http://fotofotokita.blogspot.com/

bro innova lovers, ntar kalo aku mo curhat tentang 'masalah mobil' boleh ya .. :)

dindaaaaaaaaa .... dimanakah kau beradaaaaaaa .. rindu aku ingin jumpaaaaaaaaaaaaa ... aku adalah satu dari umat dunia yang mengamini doamu .. dan kalo mau taruhan, nampaknya mobil impian kena tuch di akhir 2009. let's see .. biasanya lamaranku (bukan ramalan loh) jarang meleset!!! kikikkikikikiik

andreasharsono said...

Saya baca dua seri soal Chevrolet Blazer. Cerita menarik. Saya tak sangka Anda begitu suka pada mobil. Selamat deh dengan mobilnya.