Tuesday 27 October 2009

Monday 26 October 2009

Memilih untuk Bahagia

Mengapa memilih kesedihan kalau kesedihan hanya memberi tekanan berlebih di jantung, dalam pembuluh darah di sekujur tubuh, serta wajah tak sedap dipandang? Mengapa tak pilih bahagia saja .. supaya badan terasa ringan dan wajah cerah selalu?

Ada banyak yang tak menyadari hal ini dan membiarkan diri dikendalikan imbas naik turunnya roda kehidupan. Sekarang sedih, besok happy, di akhir hari murung, dan malam tambah murung. Bangun pagi lesu, siang bersorak gembira, dan sore cerah ceria. Aku tak ingin seperti itu. Aku ingin memilih untuk selalu bahagia. Kalo bisa .. :D

Kedengaran serius tapi aku punya bukti. Ketika 2 minggu terakhir Liverpool disakiti Fiorentina, lalu Chelsea, Sunderland, dan terakhir Lyon, aku tak berminat buka internet. Gak berminat buka situs resmi Liverpool. Tak minat baca koran. Isinya kekalahan Liverpool semua, bahkan isu-isu miring tentang Rafa, kemungkinan di-sacked! Tak minat ngobrol bola dengan temanku JT (fans berat Arsenal yang gak bagus-bagus amat he he he), tak hendak kirim SMS berolok-olok dengan Jose (penyuka MU).

Tak ada niat membuka Twitter dan Facebook klub merah ini. Kalau hanya rasa sakit yang aku terima, mengapa aku harus baca berita? Kata-kata positif Rafa di situs resmi klub tak lagi bermakna. Membaca uraian the Guardian, SkySport, SportingEcho, atau BBC, hanya seperti menggarami luka. Aku absen dari membaca, mendengar, dan 'berfikir' tentang klub kesayanganku ini selama hampir 2 minggu, sampai semalam hasil positif 2-0 atas MU membuat bibit kebahagiaan bersemi kembali.

Aku tahu hasil pertandingan itu dari browser Opera Mini di HP-ku. Jam 11 malam .. beberapa saat setelah pertandingan berakhir. Aku gak nonton langsung karena tidak ada TV yang siarkan secara gratis. Tapi info singkat dari HP-ku sudah cukup menjadi awalan bahagia. Segera terbayang besok pagi di kantor (internet gratis) aku buka situs resmi http://www.liverpoolfc.tv/ dan membaca komentar Rafa dan para pemain. Kalau beruntung dapat beberapa foto pertandingan, tentunya gambar para hero bergembira.

Pagi tadi aku memilih mengawali hariku dengan membaca semua ulasan tentang kemenangan itu. Aku memilih untuk meresapi rasa senang (atau bahagia) karena kemenangan sang klub kebanggaan. Aku nikmati ini semua. Dan aku ingin berterimakasih pada Rafa dan the Team yang menjadi sebab rasa senang ini. Walaupun hasil pertandingan masih jauh dari membuat Liverpool lompat memimpin klasemen, paling tidak mengalahkan MU, sang musuh bebuyutan, adalah kemenangan besar.

Aku pilih bahagia. Makanya aku pilih membaca cerita-cerita yang membahagiakan. Aku pilih bahagia, makanya aku pilih melakukan hal-hal yang membahagiakan. He he.

Friday 9 October 2009

Connected Pakai HP Ifa

Ah .. senang sekali akhirnya bisa konek ke internet pakai handphone. Adalah KP 500, LG Cookie Series, milik Ifa (my cute daughter) yang memberiku pengalaman.

Sudah lama aku dengar HP bisa jadi modem untuk akses internet. Tetapi sebagai penikmat internet gratisan di kantor, aku tidak begitu peduli. Toh sejak jam 8 pagi sampai sekurangnya jam 5 sore, Senin sampai Jumat, jus koneksi terpompakan ke my Latitude D420 tanpa halangan. Tim IT kantor juga siap membantu setiap ada masalah.

Seiring kebutuhan koneksi (gak jelas ini benar-benar butuh atau sekedar merasa butuh) terutama hari Sabtu Minggu dan malam hari, aku pasang Telkom Speedy di rumah. Mantap! Koneksi stabil dan murah. Per bulannya, paket unlimited keluarga hanya 200an ribu. Cukup buat sekeluarga, aku, Naning, Ifa, dan Aya.

Lalu muncul kebutuhan lain. Bagaimana kalau mau internetan dari luar kantor dan tidak sedang ada di rumah? Jawabnya: perlu koneksi mobile! Aku lalu coba Indosat IM2 yang diakses dengan modem Mobile Partner. Walau tidak sebagus Speedy, ini sudah tergolong OK banget. Sudah memenuhi kebutuhan dasar buka dan kirim email dalam situasi darurat, kapan dan dimana saja, asal sinyal Indosat ada.

Tetapi bagaimana kalau sedang tidak di kantor, tidak di rumah, atau tidak dekat dengan wi-fi hotspot, tetapi di rumah sakit? Kayak aku sekarang yang lagi nungguin Aya opname kena campak jerman (rubella)? Rumah sakit kami di Depok tidak (atau belum) menyediakan akses wi-fi sementara Mobile Partner dibawa Naning kerja Padang. Hmm ... iseng-iseng coba KP 500! Kebetulan Ifa bawa kabel datanya. Lumayan jos, cek imel kantor beberapa menit pakai Simpati.

Tapi josnya cuma sebentar ... karena satu dan lain hal .. koneksi putus dan gak bisa nyambung lagi. Mungkin KP 500-nya yang bloon atau aku yang bloon gak tahu setting HP yang benar. Udah dicoba berkali-kali tetep saja gak bisa nyambung lagi. Nyerah dech ... Tulisan ini juga nyerah sampe di sini dech ..