Wednesday 15 June 2011

Maret, April, Mei, Juni 2011

Aku menduga kepindahan ke Semarang bulan Juli 2010 lalu akan memberiku banyak kesempatan menulis.

Di awal memang ya, ada beberapa tulisan yang berhasil aku buat. Total 16 buah. Tetapi setelah itu, oh, tak kuasa menahan rasa pedih untuk menjelaskannya. (Gak ada yang perlu dijelaskan kok) hehehe ... cuma mau bilang ... NOL BESAR!!!!

Di tahun 2011 pun demikian. Maret hanya 3 tulisan. Februari hanya 1. Januari masih lumayan, 4. April sampai Juni .. Gak ada sama sekali.

Dimana passion itu? Dimana rasa antusias itu?

Gak tahu aku.

Tak hendak membuat excuse, ternyata kelonggaran hidup tidak lantas berarti baik bagi kerja menulis. Aku bisa katakan, kehidupan di Semarang memberikan kelonggaran untuk berkarya. Ada banyak waktu sejak bangun tidur jam 4 sampai jam 6 (anak-anak bangun). Bantu anak-anak siap sekolah (bikin atau beli sarapan plus antar tak sampai 1 jam). Jam 7 ke atas (sampai jam 12.30 saat jemput .. aku mestinya bebas. Sampai sore jagain anak-anak. Hari dikombinasikan dengan antar jemput istri kerja di Jalan Pemuda. Lalu kuliah malam sampai jam 9.30. Sebenarnya kalau mau, masih ada waktu sepulang kuliah buat nulis.

Tetapi mengapa hasilnya tidak banyak tulisan mampu aku buat?

Ada 2 hal:

1. Aku tidak ada rencana menulis apa, tidak ada target, selama ini mengandalkan angin lalu. Sebuah hal yang mematikan dalam berkarya.

2. Otakku kosong. Dia tidak aku beri kesempatan untuk diisi cukup banyak ilmu dan (apalgi) kesempatan bermain main dalam perenungan.

Hasil kedua hal itu .. NOL BESAR! Mungkin memang aku harus belajar dari mesin peras. Untuk membuat pati parutan singkong keluar, perlu alat pres. Aku perlu diperas .. biar tak leha-leha .. dan bisa hasilkan tulisan lagi.

Ugh ... malu .. tapi gapapa .. masih ada hari esok ...