Monday 26 October 2009

Memilih untuk Bahagia

Mengapa memilih kesedihan kalau kesedihan hanya memberi tekanan berlebih di jantung, dalam pembuluh darah di sekujur tubuh, serta wajah tak sedap dipandang? Mengapa tak pilih bahagia saja .. supaya badan terasa ringan dan wajah cerah selalu?

Ada banyak yang tak menyadari hal ini dan membiarkan diri dikendalikan imbas naik turunnya roda kehidupan. Sekarang sedih, besok happy, di akhir hari murung, dan malam tambah murung. Bangun pagi lesu, siang bersorak gembira, dan sore cerah ceria. Aku tak ingin seperti itu. Aku ingin memilih untuk selalu bahagia. Kalo bisa .. :D

Kedengaran serius tapi aku punya bukti. Ketika 2 minggu terakhir Liverpool disakiti Fiorentina, lalu Chelsea, Sunderland, dan terakhir Lyon, aku tak berminat buka internet. Gak berminat buka situs resmi Liverpool. Tak minat baca koran. Isinya kekalahan Liverpool semua, bahkan isu-isu miring tentang Rafa, kemungkinan di-sacked! Tak minat ngobrol bola dengan temanku JT (fans berat Arsenal yang gak bagus-bagus amat he he he), tak hendak kirim SMS berolok-olok dengan Jose (penyuka MU).

Tak ada niat membuka Twitter dan Facebook klub merah ini. Kalau hanya rasa sakit yang aku terima, mengapa aku harus baca berita? Kata-kata positif Rafa di situs resmi klub tak lagi bermakna. Membaca uraian the Guardian, SkySport, SportingEcho, atau BBC, hanya seperti menggarami luka. Aku absen dari membaca, mendengar, dan 'berfikir' tentang klub kesayanganku ini selama hampir 2 minggu, sampai semalam hasil positif 2-0 atas MU membuat bibit kebahagiaan bersemi kembali.

Aku tahu hasil pertandingan itu dari browser Opera Mini di HP-ku. Jam 11 malam .. beberapa saat setelah pertandingan berakhir. Aku gak nonton langsung karena tidak ada TV yang siarkan secara gratis. Tapi info singkat dari HP-ku sudah cukup menjadi awalan bahagia. Segera terbayang besok pagi di kantor (internet gratis) aku buka situs resmi http://www.liverpoolfc.tv/ dan membaca komentar Rafa dan para pemain. Kalau beruntung dapat beberapa foto pertandingan, tentunya gambar para hero bergembira.

Pagi tadi aku memilih mengawali hariku dengan membaca semua ulasan tentang kemenangan itu. Aku memilih untuk meresapi rasa senang (atau bahagia) karena kemenangan sang klub kebanggaan. Aku nikmati ini semua. Dan aku ingin berterimakasih pada Rafa dan the Team yang menjadi sebab rasa senang ini. Walaupun hasil pertandingan masih jauh dari membuat Liverpool lompat memimpin klasemen, paling tidak mengalahkan MU, sang musuh bebuyutan, adalah kemenangan besar.

Aku pilih bahagia. Makanya aku pilih membaca cerita-cerita yang membahagiakan. Aku pilih bahagia, makanya aku pilih melakukan hal-hal yang membahagiakan. He he.

3 comments:

cyn said...

Bener juga ya.... We should choose to be happy hehehehe

sita said...

bener banget mas..
we own ourselves,not others.. :)

cantika felder said...

manusia memang sulit untuk mengontrol perasaan dan emosinya, tapi saya sangat setuju memilih untuk bahagia di setiap masalah dan tersenyum dengan tulus kepada orang lain krn semuanya tidak akan sia-sia dan pasti akan ada hal-hal positif yang diperoleh