Monday 22 December 2008

Liverpool, Hujan, Ke Aceh

Saat ini baru 2 menit lewat tengah malam. Tanggalan di kalender mestinya sudah berubah. Aku masih menunggu babak kedua Liverpool vs Arsenal. Jangan salah, aku tidak sedang menonton TV karena tidak berlangganan TV Aora yang memegang hak siar siaran langsung Liga Inggris. Aku mengikuti perkembangan pertandingan lewat Live Score Centre, sebuah halaman web yang dibuat oleh portal English Premier League. Aku juga pantau perkembangan komentar webmaster Liverpoolfc.tv, sambil belajar bagaimana laporan tertulis juga bisa sangat updated.

Di luar hujan deras. Sekeliling terasa sepi. Sebenarnya aku mulai merasa capek, tapi tak hendak aku lewatkan informasi hasil pertandingan babak ke-2 yang sudah dimulai.

Aku akan tetap pantau dan akan coba tidur walau sekedar 1 atau 2 jam karena jam 4 nanti, taxi Express akan datang menjemput kami untuk diantar ke airport Cengkareng. Kami berempat, aku, istriku, dan kedua anak perempuanku, akan ke Aceh untuk berlibur seminggu, sekalian menandai minggu terakhir istriku bekerja di Aceh, setelah 3 tahun ini bekerja di UNICEF Banda Aceh.

Saat ini skor masih 1-1. Aku merasa malam ini Liverpool akan bisa membawa pulang tiga angka penuh dan akan menjadi pemuncak klasemen sementara Liga Inggris menjelang tutup tahun. Sebuah hadiah bagiku yang menggemari Liverpool sejak era Ian Rush dan Kenny Dalglish ketika aku masih kecil di tanah kelahiran Lombok sana. :)

Semoga perasaan ini benar, karena biasanya setiap kemenangan Liverpool atas lawan-lawannya akan menghadirkan rasa senang dan nuansa ceria di hatiku bila pagi menjelang. Kalau besok masuk kantor, pasti perjalanan ke kantor akan kulalui dengan bersiul. Pekerjaan kantor juga akan terasa ringan. Sekali lagi, semoga Liverpool memang, dan perjalanan ke Aceh akan menyenangkan.

1 comment:

Anonymous said...

Mas, tulisannya menarik. Saya tunggu tulisan berikutnya ya, Trim.