Wednesday 13 July 2016

Ide Muncul. Segera Rekam

Pagi ini, aku ada punya setidaknya dua ide tulisan untuk blog ini. Ide yang sangat cemerlang menurutku. Hehehe. Tadi, ketika ide itu muncul, alur tulisan sangat terang benderang. Bahkan kalimat pembuka dan paragraf pertama sudah terancang. Tinggal ditulis, lima belas menit sebuah judul pasti beres. Tetapi kenyataannya adalah yang sebaliknya. Ide tersebut hilang. Tak berbekas. Kucoba aduk-aduk kepala beruban ini, tak kutemukan. Ide-ide tersebut hilang. Entah kemana.

Aku ingat pepatah lama China ... Pensil pendek masih lebih panjang dari ingatan. Itu benar sekali. Coba saja tadi aku ingat untuk segera mencatat ide tersebut, minimal judul atau topiknya, dan kalau memungkinkan ide-ide yang akan mengisi outline, maka aku tak akan merasa sekosong ini, kehilangan ide. Coba saja aku cepat menemukan bolpoin, menuliskan di lembar kertas yang tertemukan, atau di papan whiteboard dengan spidol permanen sekalipun (kan ntar bisa dihapus - pakai odol, iya .. pasta gigi), maka ide tersebut tak akan lenyap.

Banyak guru menulis menyarankan untuk bawa catatan kemana pergi. Sebuah bloknot kecil dan sepotong pensil dalam saku atau tas. Maksudnya adalah untuk segera bisa menuliskan ide tulisan begitu muncul. Otak manusia bekerja sangat luar biasa. Begitu melihat atau mendengar atau membaui sesuatu hal, maka otak bekerja menyusun rencana, menyusun ide, berproses memproduksi sesuatu (not necessarily new and original, buat existing for sure) yang kemudian disimpan dan lenyap bila kapasitas mengingat rendah. Maka dari itu, catatan yang disarankan para guru menulis menjadi sangat relevan.

Ada juga saran untuk membawa rekaman. Misal memanfaatkan gadget atau smartphone yang kebetulan dibawa. Pasti ada sofware rekamannya bukan? Bagi orang yang cocok dengan metode ini, tak apa-apa. Pasti berguna. Tetapi bagiku, lebich cocok menulis diatas kertas. Mencoret dan membentuk jejaring ide dengan cepat, berpacu dengan ingatan yang berangsur menghilang atau menulis cepat ide-ode baru yang bermunculan sesaat setelah ide awal tertulis lalu terbaca lalu terproses (reconsidered, reevaluated, rethought) dalam fikiran, untuk bereproduksi kembali (brainstroming).

So, next time an idea happens to pop up in your mind, quickly grab something to write it down to avoid any regrets.

No comments: