Wednesday 16 December 2009

Kangen Ifa dan Aya

Kok tiba-tiba aku kangen anak-anak padahal baru tadi pagi mereka berangkat ke Cibubur ikut camping sekolah dua malam. Aku fikir aku gak akan kangen, tapi tiba-tiba saja perasaan sepi menyerang. Rasanya tak sanggup pisah dengan anak-anak. Hiks.

Ntar sore, gak akan ada pasang telinga alert mendengar mesin mobil jemputan Pak Sam stop di depan rumah tanda anak-anak sudah kembali dari sekolah. Gak akan ada suara assalamualaikum Ifa atau Aya. Gak akan ada yang menggedor pintu depan. Biasanya Aya 'marah-marah' pintu depan aku kunci.

Lalu gak ada harap-harap cemas melihat raut muka Ifa di teras menunggu pintu dibuka. Biasanya kalau kondisinya lagi fit, di sekolah baik-baik saja, di mobil jemputan bercanda riang sesama teman, turun dari mobil dia akan berwajah cerah. Cerah berarti my day will be OK. Kalo sebaliknya, wajah keruh, entah oleh sebab apa, maka aku siap-siap mempertebal lapisan kesabaran menghadapi the rest of the day sebab akan ada acara menolak mandi, menolak sholat ashar, menguasai komputer, lengkap dengan muka cemberut dan bawannya marah-marah mlulu. Kalau gak tertanggulangi, prahara akan berlanjut sampai magrib. Gak mau ganti pakaian, gak mau pipis, gak mau sholat magrib, apalagi ngaji. Pokoknya runyam dech. Hari berakhir dengan prosesi tidur dengan muka tak riang. Hari ini dan besok semua itu tak ada.

Juga tak kan ada kegiatan rutin menjelang tidur. Pipis, ganti pakaian, sikat gigi, dan sholat Isya bila belum. Gak akan ada Ifa yang memarahi Aya karena lelet wudhu tak segera sholat walau sudah lama ambil air wudhu, dll.

Gak ada Aya yang tingkahnya lucu-lucu. Gak ada Aya yang minta gendong dan ditemani pipis, ditemani ambil baju. Aya bilang dia takut sendirian karena masih kebayang cerita serem Ifa tentang kamar gelap atao apa gitu .. ntar ditanyain lagi dech ...

Juga gak ada yang dimasakin. Gak ada yang disuapin. Gak ada yang ditanya apa suka masakan Bapak ato gak? Gak ada yang diajak ngobrol. Gak ada yang digodain. Disuruh minum obat (pada lagi flu dan batuk). Gak ada cerita tentang teman-teman sekolah. Gak ada rencana besok bangun jam berapa. Gak ada obrolan mau jalan lewat mana buat hindari jalan macet karena sedang dicor.

Sore nanti gak ada perintah bawa bebas makan ke dapur, gak ada Aya yang minta ijin maen sepeda bentar, walau belum sholat Ashar. Gak ada Ifa yang bisa dimintai bantuan liatin resep di Google. Gak ada Aya yang mengeluh terpaksa gak maen sama Rifda, khawatir disuruh ikut TPA kalau muncul depan musholla. Gak akan ada krayon dan kertas gambar berserakan. Gak kecemasan melihat gunting tajam menganga di lantai, ditinggal begitu saja gak diberesin Aya sehabis dipakai main.

Gak ada Ifa yang bikin my day cerah kalau tiba-tiba mandi, ganti pakaian tanpa disuruh, keramas tanpa harus dipaksa, sholat dan bimbing Aya yang suka males-malesan kalo ngaji. Gak ada acara nabung di celengan bambu panjang yang kami bikin 3 ruas, satu untuk Bapak, lalu Ifa, dan Aya ruas yang paling bawah.

Gak ada Aya yang suka melarang merokok dan puter lagu dangdut dari radio. Gak ada Ifa yang baik hati ajak Aya main. Gak ada Ifa yang terpaksa distop baca buku karena waktu tidur udah tiba. Gak ada Aya yang minta dikeloni, walau sekarang aku sudah lupa cara ngeloni. Ah .. anak-anak ... bikin kangen aja. Walo tingkah mereka kadang menghabiskan amunisi kesabaran di hati, tetap saja mereka mendatangkan bahagia kalau lagi bersama. Semoga di tempat camping bisa enjoy, sehat, dan pulang dengan hati riang. Besok jam 6 sore Bapak jemput ya.

No comments: