Saturday 18 July 2009

Welcome to Ha Noi

Tanpa terasa, aku sudah berada di Ha Noi. Padahal tadi pagi aku masih di rumah Depok. Rasanya sedikit aneh. Ke Anyer atau sekedar ke Ancol malah terasa lebih jauh dan melelahkan.

Saat ini aku sudah di hotel. Nama hotelnya bagus. Lucky Hotel. Terletak di Hang Trong Street, di bagian tengah Ha Noi. Begitu masuk kamar, langsung buka laptop dan konek ke wifi. Begitu mudah dan nyaman.

Jam 2.30 pagi tadi aku berangkat ke airport pakai taksi Expres. Jalanan sepi banget walau siang sampai malam dilaporkan macet dimana-mana karena peristiwa bom Marriott Jumat pagi. Tiba di airport Cengkareng disambut guyuran gerimis. Pintu masuk ke ruang check in SQ belum buka. Aku kepagian. Biasanya buka sekitar jam 4 pagi.

Selesai chek in aku langsung ke imigrasi, lalu nunggu subuh di musholla. Perjalanan ke Singapore tidak ada masalah sama sekali. Perut penumpang dimanja sarapan nasi goreng ikan dan jus buah. Sekitar 1.5 jam kemudian, pesawat mendarat di Changi, di terminal 3. Aku segera naik Sky Train menuju terminal 2 mencari Gate F58 tempat SQ yang menuju Hanoi menunggu. Aku telat dikit. Buktinya, begitu keluar dari pintu Sky Train seorang petugas bandara sudah menunggu, berteriak bertanya, "Ada yang ke Hanoi?"

Segera aku melaporkan diri dan diminta naik mobil listrik diantar ke Gate F58. Petugas perempuan yang nyetir sangat ramah. Asyik dan nyaman, gak perlu berlari-lari ngejar pesawat seperti beberapa waktu lalu ketika aku lewat Changi.

Perjalanan ke Hanoi dari Changi memakan waktu 2 jam 40 menit. Makan siang mantab. Ditambah es krim dan snack. Juga minuman. Aku gak minum wine .. jadi gak bisa foya-foya kayak beberapa penumpang lain. He he he. Foya foya cukup pakai jus apel aja.

Sampai di airport Ha Noi, aku antri melaporkan diri di imigrasi. Aku tanya apakah aku harus bayar. Nampak petugas imigrasi ragu. Dia menjawab dengan bahasa Inggris yang gak jelas. Lalu aku tunjukkan 100 dolar. Dia bilang 10. Lalu karena dia gak punya kembalian dia bilang ke belakang aja ya. Aku ke belakang booth pemeriksaan dokumen. Dia buka pintu dan minta duit rupiah saja. Aku gak ngeh. Tapi aku carikan 50 ribu. Dia terima tapi ketika aku minta kwitnsi dia kembalikan duitku. Akhirnya aku paham, dia mau minta duit. Lalu katanya, "souvenier". Oh .. baru aku ngeh. Untung punya lembaran 10 ribu. Udah lecek. Dia terima dan bilang terimakasih lalu masuk kembali ke boothnya melanjutkan kerjaan ngecap paspor orang ... ha ha ha lucu.

Yang menarik di airport Ha Noi adalah kegiatan antisipasi pandemi flu babi. Di Changi kami dibagikan lembaran merah untuk diisi mengenai data kondisi badan dll. Di Ha Noi lembaran merah dikumpulkan pada beberapa petugas yang sudah jaga. Aku saksikan beberapa peralatan dasar semacam P3K juga disiapkan di meja khusus di depan sebuah posko bertuliskan Health Check. Dua kamera CCTV merekam setiap penumpang yang melintas. Aku kagum dengan langkah otoritas kesehatan Vietnam karena gak pernah lihat yang seperti ini di tempat lain.

Setelah menukar dolar (1 USD = 17.600 dong) aku keluar airport. Sudah ditunggu sopir hotel yang sudah dipesan teman untuk datang menjemputku. Wah asyik ... mobilnya sedan hitam Toyota .. masih baru dan terasa nyaman ... ha ha ha. Biaya sekitar 270.000 dong.

Pusat kota Ha Noi terletak sekitar 45 menit dari airport. Jalan akses ke kota telihat baru dan ramai namun lancar banget. Di sepanjang perjalanan yang terlihat adlah sawah dengan padi yang masih hijau. Memasuki pinggiran kota mulai banyak sepeda motor. Kiri kanan jalan berisi rumah-rumah penduduk yang cenderung dibangun ke atas, bertingkat 3 atau 4. Beberapa bangunan mengadopsi model rumah gaya kolonial. Aku suka sekali melihatnya.

Sopir yang membawa aku, namanya Kwan, bisa berbahasa Inggris dan kami ngobrol santai. Dia ramah sekali. Aku merasa aman. Sesampai di hotel aku kasi dia tip 20.000 dong, gak banyak, cuma sekitar 1 USD he he. Dia bilang terimakasih.

Udah ah ceritanya ngalor ngidul. Ntar dilanjut ya. Aku mo sholat zuhur, lalu jalan jalan di sekitar hotel lihat lihat suvenir.

1 comment:

♥Syarrifa F.P Ramadhina♥ said...

bapak,(kritik) dikit yaa, bukan cuma JW Marriot doank loooh, Ritz Carlton juga.. hehe, aku suka cerita ini.. sukaaaaaaaaaaaa banget!