Thursday 16 July 2009

Beda Staf Asing dan Staf Lokal

Ah .. udah lama gak nulis. Sejak peristiwa adik, aku kehilangan semangat meneruskan latihan menulis. Waktu itu rasanya semua energi habis diserap ke dia. Sekarang aku mau ingatkan diri, adik juga mungkin gak mau bapaknya terus menerus murung, membuat terbengkalai kehidupan yang terus berjalan.

Hari ini, aku buka blog kesayanganku, untuk kembali berlatih mensinkronkan jari jemari, fikiran, dan hati dalam kegiatan tulis menulis. Tentang sinkronisasi ini aku belajar dari Pak Harry Baskara, Jakarta Post, ketika beliau mengajar kelas menulis kami di Bogor (World Agroforestry Centre) Juni lalu.

Kali ini aku mau menulis tentang HP atau telepon genggam. Aku perhatikan HP beberapa staf asing di kantorku (juga di beberapa tempat lain) termasuk yang sudah tidak diproduksi lagi alias HP jadul. Ini sangat berbeda dengan HP beberapa temanku yang sudah Black Berry atau sejenisnya.

Kalau diasumsikan gaji staf asing lebih tinggi dari staf lokal, mustahil mereka tidak mampu beli HP mahal keluaran terbaru. HP mereka tetap jadul mungkin, sekali lagi mungkin, karena mereka termasuk orang-orang yang sudah sampai pada tahapan pemikiran bahwa memiliki HP cukup untuk fungsi dasarnya saja, telpon dan SMS. Gak perlu beli yang mahal-mahal dan terlalu canggih kalau HP akan dipakai sekedar buat kirim dan terima SMS.

Apakah ini berarti para pemilik HP mutakhir masih perlu waktu untuk sampai pada pemikiran seperti itu? Masih merasa perlu membeli HP dengan fitur-fitur yang belum tentu mereka perlukan? Beli HP juga buat keren-kerenan? Mungkin banyak yang keberatankalau alsannya sesederhana itu. Wallohua'lam. :D

Hal kedua yang aku perhatikan, jarang sekali staf asing kesana kemari dengan HP di tangan. Biasanya HP ditinggal di meja kerja atau di dalam tas. Atau aku saja yang gak pernah lihat? Bisa jadi. He he he. Tapi berbeda mencolok dengan staf lokal yang merasa "ada yang kelupaan" bila tidak bawa-bawa HP, walau sekedar ke toilet. Kalau ini benar, mengapa ya? Hmm .. Aku belum punya asumsi jawaban. Ada yang bisa bantu?

Coba lakukan ini: Perhatikan orang-orang yang sedang menunggu, tukang ojek yang sedang nunggu penumpang, pekerja yang sedang nunggu bis di halte, antrian beli tiket, di bank, di rumah sakit, di kantor pajak, atau di mana-mana. Kalau tidak main HP, paling mereka kelihatan ngantuk atau boseeeen. Napa gak baca buku ya? Atau latihan nulis? He he he.

Udah ah .. kali udah cukup jadi permulaan latihan.

No comments: