Thursday 1 January 2009

Refleksi Blog 2008

Hari terakhir di tahun 2008. Aku sempatkan membaca kembali semua tulisan yang aku posting di blog ini – blog yang aku bikin bulan Mei lalu sejak minggu pertama mengikuti Kursus Jurnalisme Sastrawi di Pantau.

Kesan pertama: tulisan di bulan-bulan pertama terasa lebih baik dibandingkan yang aku buat akhir-akhir ini. Terasa lebih mengalir, santai, dan enak dibaca. Detail digarap dengan cukup apik. Juga pilihan kata, tidak asal pasang. Singkatnya, aku dapat mengenali dan melihat diriku dari tulisan-tulisan awal tersebut. Dulu ketika pertama kali posting, aku ingat betul asumsiku yang mengatakan tulisanku lama kelamaan akan menjadi tambah baik seiring bertambahnya waktu. Mungkin asumsi seperti itu tidak selamanya benar.

Tetapi kalau mau lebih obyektif dalam membuat perbandingan, tentunya faktor-faktor lain perlu dipertimbangkan. Contoh exposure to writing experience. Tulisan-tulisan yang aku bikin ketika masih kursus di Pantau mungkin memang lebih baik karena ada faktor-faktor berikut: (1) ada yang membantu mengedit bahasa dan mengkritik isi, yaitu teman dan pembimbing kursus, (2) pembahasan hasil latihan menulis, juga ulasan contoh tulisan penulis besar, presentasi ‘ilmu menulis’, dan tatap muka dengan beberapa penulis terkenal. Semuanya menciptakan suatu environment menulis yang berdampak pada kualitas tulisan.

Akhir-akhir ini, environment tersebut sudah tidak aku miliki. Makanya aku ingin sekali mengikuti kursus intensif di Pantau tanggal 9-16 Januari nanti. Selain ingin menghadirkan environment, aku juga berharap environment itu sendiri dapat melekat, terinternalisasi dalam diriku sehingga aku tidak merasa perlu lagi mencari environment bila ingin menulis. Masalah environment bukanlah hal sepele sampai-sampai ada juga ajaran bijak yang menyarankan bergaul dengan orang pintar bila ingin kecipratan kepintaran mereka.

Sedikit refleksi mengenai blog ini, aku juga merasakan tulisan yang aku buat akhir-akhir ini agak berbau narsis. Entah tepat atau tidak kalau disebut narsis, yang jelas aku rasakan tulisanku sekarang banyak bernuansa penggambaran diri dilambari keinginan bercerita tentang diri sendiri kepada orang lain.

Apakah itu yang disebut narsis? Agak gak enak mengakui hal ini karena sama saja dengan mengamini apa yang diungkapkan pemilik blog ndorokakung dalam sebuah talk show radio menjelang Pesta Blogger Indonesia di Jakarta akhir November lalu.

Ketika ditanya alasan utama orang membuat blog, ndorokakung mengatakan karena narsis! Jangan-jangan aku juga narsis. Tetapi gak apalah, yang penting niat awal ingin berlatih menulis bisa tetap jalan terus, apapun motivasi menulis dan apapaun isi tulisan, baiknya aku tidak perlu terlalu khawatir. Saat ini aku lebih mementingkan kuantitas posting ketimbang kualitasnya. Mungkin di tahun 2009 nanti, kualitas bisa lebih diperhatikan disamping tentunya tetap meningkatkan frekuensi menulis. Apakah ini merupakan my new year’s resolution?

Bolehlah kalau itu disebut cita-cita. Yang jelas beberapa keinginan yang termasuk dalam cita-cita tersebut adalah meneruskan beberapa tulisan tentang perjalananku ke Afrika bulan April lalu, dan mungkin satu dua tulisan tentang kesan mengenai Belanda ketika aku ikut sebuah konferensi lingkungan di Amsterdam, serta kesan-kesan dari perjalanan ke berbagai tempat di Indonesia. Mengingat moto blog ini adalah menulis apa yang terlintas, mestinya keinginan menulis sekurangnya satu artikel per hari tidaklah terlalu sulit. Ada banyak hal yang melintas di depan mata, di dalam fikiran, mulai dari pertumbuhan rambatan pohon pare di belakang rumah, beres-beres rumah yang tak kunjung usai, kemacetan jalan yang tak pernah bosan mengganggu, galian di jalan yang silih berganti, dll. dll. Semoga …

Dalam hal mengelola blog, aku nampaknya boleh sedikit berbangga. Praktik menulis sudah mulai aku tularkan ke anak-anak. Mereka sekarang sudah punya blog sendiri: Aya Sukanya dan Syarrifa Fauzia. Walaupun frekuensi menulis mereka masih rendah, punya blog merupakan awal yang bagus. Target tahun 2009 bagi mereka: satu tulisan perbulan.

Di penghujung 2008, aku juga berhasil membuat beberapa blog lain. Fotofotokita, kelaspresentasi, dan terakhir profilkerabat. Semuanya aku kelola sendiri. Mengelola beberapa blog mengajariku satu pelajaran berharga: perlu pengelompokan tulisan berdasarkan topik (misal topik ringan atau berat, keluarga atau kantor, hobi dan cerita pribadi, dll. dll.) untuk membantu pembaca menikmati tulisan dengan lebih fokus.

Sekali lagi, semoga di tahun 2009, aku bisa menelurkan tulisan lebih banyak lagi dengan kualitas yang juga lebih baik.

2 comments:

Merlyna said...

wah, refleksi-nya bagus! meaningful and rational!

Selamat Tahun Baru.... and semoga resolusi2 dan rencana2 2009 terlaksana!

Aunul Fauzi said...

Halooo Mbak Mer ... Sempat-sempatnya ya dateng ke blog sederhana ini. Jadi malu nich :)

Happpy New Year juga for you ... Semoga your enjoyable life (dilihat dari cerita-cerita di blog) will always be.