Saturday 13 September 2008

Joglo Samiaji – Penginapan

“Untuk Lebaran H+5, semua kamar sudah dipesan,” kata lelaki tambun bernama lengkap Agus Sugeng Wibowo (54 tahun) atau biasa dipanggil Pak Bowo oleh karyawan dan tamu penginapan Joglo Samiaji di Wonosari.

Sejak mulai dipasarkan tahun 2007 lalu, penginapan berkamar 12 yang didirikan di atas tanah seluas 2.000 m3 itu jarang kosong. Walaupun di kota Wonosari terdapat beberapa penginapan lain yang sekelas, nampaknya Joglo Samiaji patut berbangga.

Rombongan peneliti ACIAR Teak Project dari Bogor tercatat sebagai tamu yang sering menginap di sana bila sedang melakukan kunjungan lapangan di Gunung Kidul. Pak Bowo sampai hapal nama-nama anggota rombongan.

“Terakhir mereka kesini, mereka main futsal. Pakai bola plastik dan gawang seadanya. Pak Philip dan Pak Iwan yang jadi motornya. Ramai sekali,” cerita Pak Bowo.

Halaman penginapan memang cukup luas. “Di penginapan lain, tamu sering mengeluhkan masalah parkir. Makanya saya bikin halaman yang luas. Jadi, tamu leluasa memarkir mobil di depan kamar masing-masing.”

Tamu memang tak perlu mengeluarkan semua barang bawaan dari dalam mobil. Kadang acara pindah-memindahkan barang dari mobil ke kamar atau sebaliknya menjadi hal yang menyebalkan bila jarak kamar dengan parkiran relatif jauh. Di Joglo Samiaji, mobil tamu parkir di depan kamar.

“Langganan saya seorang pedagang onderdil mobil dari Semarang. Mobilnya berisi onderdil berharga puluhan juta. Bayangkan kalau harus memindahkan barang ke kamar. Berat dan merepotkan. Begitu sampai di sini, tamu saya itu bisa langsung istirahat, barangnya aman terjaga.”

Pak Jim, lelaki Amerika anggota rombongan peneliti ACIAR Teak Project, mengatakan dia suka dengan penginapan ini.

I think the place is nice. The secret is its maintenance. A lot of places in Indonesia are built but then not maintained well. I recommend this place to you. This is all you need. You just go out to the field for the whole day, go back at the end of the day, get a shower and relax. That’s all that you need! No need for a big fancy hotel (which is) sometimes just a waste of money.”

Bagi orang-otang seperti Pak Jim, apakah yang lebih penting selain tidur - setelah berpanas-panas di lapangan mengumpulkan data penelitian? Di Joglo Samiaji, tempat tidur berseprei putih bersih siap menunggu badan yang kelelahan.

Mengenai harga, Pak Jim juga tidak salah. Pada hari-hari normal, harga termahal adalah Rp. 120.000 untuk kamar dengan AC dan TV. Kamar non AC tapi dengan TV bertarif Rp. 75.000, sedangkan non AC, non TV, tetapi dengan kipas angin harga yang dipatok Rp. 60.000. Semua kamar memiliki kamar mandi dalam.

Saat ini, Joglo Samiaji memiliki 6 kamar full AC. Tiga dengan tempat tidur single dan 3 lagi dengan tempat tidur dobel. Enam kamar lainnya memiliki tempat tidur dobel. Dua kamar VIP sedang dibangun di bagian depan penginapan dan siap dioperasikan dalam beberapa bulan ke depan.

Bagi yang tertarik menginap di Joglo Samiaji, bisa menghubungi Pak Bowo: Jl. Mayang, Wonosari, Gunung Kidul, Telp 081328745089.

No comments: