Saturday 13 September 2008

Joglo Samiaji – Fasilitas

“Laundry tidak kami kerjakan sendiri. Bila ada tamu yang perlu, kami yang akan antar ke laundry. Biayanya Rp. 3.500/kg. harga langsung dari laundry, tidak kami lebihin. Pengantaran laundry itu adalah servis kami untuk para tamu.”

Pak Bowo sering mengantar sendiri pakaian tamu yang hendak dicuci dengan motor bebeknya ke laundry yang terletak tidak jauh dari penginapan.

“Saya bilang pada yang kerjakan laundry, hati-hati ya .. ini punya tamu.”

Untuk mencuci seprei, handuk, dan selimut Pak Bowo juga mengirimnya ke laundry yang sama.

“Kami memang sudah beli mesin laundry sendiri.Tempatnya sudah kami bangun. Tetapi saat ini belum kami operasikan karena masih perlu persiapan lain. Lagipula, kesibukan mengelola penginapan masih cukup menyita waktu.”

Fasilitas kamar-kamar di Joglo Samiaji mirip dengan penginapan lainnya. Dua handuk putih dan sabun disediakan bagi tamu. Air putih dalam wadah plastik juga tersedia. Saat ini Joglo Samiaji belum menyediakan sarapan bagi para tamunya. Tetapi bila diperlukan, tamu dapat memesan catering.

“Nantinya kami akan bangun semacam café di joglo depan, menyediakan makanan- makanan kecil termasuk indomie.”

Joglo Samiaji mempunyai 2 joglo – rumah tradisional khas Jawa. Satu joglo, dibeli Pak Bowo seharga 6.5 juta di sebuah desa di Wonosari, didirikan di sayap depan penginapan. Inilah yang nantinya akan menjadi café. Joglo yang lebih besar dibeli seharga 18.5 juta dan didirikan di bagian tengah-tengah halaman penginapan bagian belakang. Begitu masuk gerbang, pandangan para tamu akan langsung tertumpu joglo yang bentuknya sangat artistik ini. Joglo ini berfungsi sebagai ruang pertemuan.

Di belakang kanan joglo pertemuan, dibangun sebuah musholla kecil dengan 2 keran tempat berwudlu. Di belakang musholla terdapat 2 toilet yang nampak bersih dan terawat. Air mengalir lancar dari PAM daerah setempat. Para tamu tidak perlu susah berebut toilet karena 1 toilet lagi dibangun di samping kiri belakang joglo pertemuan.

Untuk mengelola Joglo Samiaji yang dibangun sejak tahun 2005 dan mulai beroperasi tahun 2007 itu, Pak Bowo masih merasa perlu turun tangan sendiri.

"Ini menyangkut pelayanan kepada tamu, rasanya belum sreg kalau saya serahkan kepada orang lain."

Pak Bowo saat ini dibantu dua orang karyawan putri, Erna dan Susi, serta 2 karyawan laki-laki Yudi dan Minto.

No comments: