Thursday 31 July 2008

403 for Wireless Mania

Pikiran jutek seharian bagai terhapus hanya karena sebuah pandangan iseng ke luar jendela. Ternyata, pemancar wireless itu ada tepat di depan kamarku!

Aku sedang berada di Semarang, nemenin anak-anak ikut ibunya yang lagi ada acara di kota ini. Kami menginap di kawasan Simpang Lima, di Hotel Ciputra yang sekarang berafiliasi dengan Swiss Bellhotel.

Kemarin sore, ketika kami chek-in, seorang petugas hotel bercerita kepadaku tentang koneksi internet gratis yang tersedia di kamar. Aku senang mendengarnya. Dunia akan tersambung, begitu fikirku.

Kami masuk kamar 511. Kamar ini ternyata memiliki pandangan ke arah lapangan Simpang Lima. Harganya lebih mahal sekitar 90 ribu dibandingkan kamar yang menghadap sisi lain. Terlihat beberapa anak sedang main bola di lapangan.

Aku coba tancapkan kabel akses internet yang memang tersedia di atas meja. Koneksi tidak ada. Belakangan aku tahu, di bawah meja, kabel tersebut belum disambung ke kabel yang muncul dari tembok. Wireless juga kelihatan lemah. Aku coba gak bisa membuat koneksi keluar. Karena merasa sedikit gak enak badan karena Selasa malam kurang tidur, aku tidak ngotot. Ya sudahlah ... kalau memang tidak ada koneksi, gak apalah. Lagipula aku sedang liburan, begitu fikirku.

Malam harinya aku coba kembali. Tak berhasil jua. Aku tidak berusaha bertanya kepada petugas hotel. Tidak ada kebutuhan sangat mendesak yang mengharuskan aku buka email atau surfing malam itu.

Pagi tadi, yang ada di fikiranku adalah dimana kami tinggal siang nanti sampai menjelang dini hari nanti menunggu kereta yang akan membawa kami ke Surabaya.

Kami harus check out dari Ciputra sekitar jam 12 siang. Kemarin, kami booking cuma satu malam. Rencananya, daripada harus bayar penuh untuk malam yang tak utuh, kami akan pindah ke hotel yang lebih murah. Tapi ketimbang repot usung-usung barang ke tempat lain yang mungkin tidak senyaman hotel ini, aku putuskan untuk tetap di sini saja. Melayanglah 500ribu lebih dikit.

Kehilangan uang diperparah sedikit dengan kenyataan kami harus pindah kamar. Kamar 511 yang menghadap lapangan Simpang Lima dan sekarang kami tempati sudah dipesan orang. Aku terlambat konfirmasi perpanjangan 1 malam. Lagipula, ketika beli voucher hotel di KAHA, aku pilih harga yang lebih murah. Harga yang tidak cukup untuk kamar yang menghadap lapangan.

Kami pindah ke kamar lain. Kamar 403. Aku membayangkan, pasti view-nya atap rumah orang atau atap pabrik. Benar saja. Yang ada hanyalah pemandangan atap asbes. Ifa dan Aya mengeluh.

Aku tak menanggapi keluhan mereka karena sibuk hidupkan laptop. Rencananya mau kerja koreksi isi newsletter yang barusan selesai aku bikin. Tak kusangka, tanda Wireless Connection is Available muncul di layar.

Hmm .. aku fikir, lumayan juga .. sambil kerja bisa chat sama satu dua teman. Koneksi ternyata lancar, gak ada hambatan, cepat dan sip. Aku senang. Sesudah mengirim koreksi newsletter ke teman di kantor, aku berdiri melangkah ke arah jendela, ingin sekedar meregangkan punggung yang tertekuk. Mataku menyapu atap asbes yang nampak. Tidak ada lagi view lapangan. Tapi tiba tiba pandanganku menumbuk sebuah batang besi berujung lancip dengan benda bulat berbentuk panci melekat di salah satu sisinya. Aha .. ini dia, kataku gembira.

Pantesan koneksi wirelessku lancar. Laptopku berjarak kurang 10 meter dari si batang besi. Ada juga untungnya terperosok ke kamar 403 ini. Walau tanpa pandangan ke arah lapangan Simpang Lima yang terkenal itu, selama koneksi ada, aku bahkan bisa memandang jauh melebihi pandangan fisik dua mata.

3 comments:

Aunul Fauzi said...

ini adalah sebuah tulisan yang berbahan salah kaprah karena gaptek. koneksi wireless di ciputra lagi gak ada. aku terkoneksi karena layanan LAN mereka. You are Now Connected cuma sekedar muncul menghibur. koneksinya sangat lemah.

ah .. aku bahkan tidak bisa membedakan mana koneksi dari wireless dan LAN ..

malu nich ..

Taufik Al Mubarak said...

hai, salam kenal ya???

Aunul Fauzi said...

salam kenal juga bang ... kalo aku mampir aceh, boleh aku kontak? :)