Monday 7 March 2011

Absen Posting dan Jantung Koroner

One posting a month. This is the very best that I can think of now. Not because of having no time for writing (itu siih bukan aku kaleeee), rather it is because of no ideas to write. This is me now! And .. this is bad!!! Very bad!!!

Sebegitu lama aku menyesali diri (tepatnya mengutuk diri) atas ketidakmampuan menulis dan menulis ... sesuatu yang selalu aku jadikan resolusi tahun baru tetapi tanpa malu-malu selalu aku langgar. ...

Selama itupun aku tidak beranjak dari hanya sekedar 1 posting sebulan. Berat di hati .. tetapi hari ini aku menyadari satu hal ... biarkan mengalir seperti air ... "aku ikuti arus aja .." itu tulisan SMS seorang teman baik, mampu membantuku mengingat salah satu filosopi dasar dalam hidup - let it be .. let it go.

"Itu yang membuat aku santai dalam hadapi masalah-masalahku," kata temanku lagi, dalam satu SMS lain.

Beberapa kali aku disambangi sebuah kesadaran sederhana tentang KENYATAAN. Kenyataan bahwa manusia lahir, tumbuh, menjadi tua, lalu meninggal dan perlahan terlupa, hanya seperti debu di atas tembok ... terhapus angin begitu saja, lalu hilang. Tak peduli seseorang miskin atau banyak duit. Tak beda.

Pernah aku merasa tak rela (tepatnya takut) dengan banyak sekali perubahan-perubahan dalam hidup. Ada banyak pertanyaan besar tentang kemampuanku menghadapi tanggungjawab baru yang disodorkan tiap jenjang kehidupan seiring bertambahnya (atau berkurangnya) umur.

Kadang aku merasa begitu tak mampu .. begitu lemah, tak kuat ..

Tetapi anehnya ... ada juga saat-saat dimana aku bisa merasa begitu optimis (misal habis nonton Liverpool membantai MU) .. hidup santai saja ... tak berpikir terlalu keras .. tak perlu terus menerus merenung mengernyitkan dahi menekan jantung dengan timpaan kegalauan ..

Toh yang dipikirin, yang diketawai, yang disanjung, yang diumpat - waktu dan perubahan itu - teteeeep saja berjalan tak peduli. Ditimpuki batu saja mereka tak peduli.

Ah .. mengapa memilih mengernyitkan dahi ketika ada pilihan senyum dan merasa longgar dengan hidup ini? Mengapa harus terbawa dengan keniscayaan waktu dan segenap perubahan itu?

Mengapa tak senyum dan santai saja menerima semua tanggungjawab, semua beban, semua keharusan? Santai dan rileks menghadapi semua?

Yaa .. mari tegakkan badan .. pasang muka santai .. kembangkan senyum .. dan rasakan kelonggaran memenuhi rongga dada.

Jadi ... kalau berhasil nulis cuma 1 posting sebulan, bahkan 1 dalam setahun .. itu semua harus diterima dengan seyum ... lebih baik ketimbang bermuram ...

Kalau dengan senyum, walau nggak dapet tulisannya, minimal dapet meringankan gejala jantung koroner. Betul gak! hehehehe ..

No comments: