Friday 18 October 2013

Not A Dream but How to Realize Your Dream (Pesan Buat Generasi Muda)

Aku putuskan untuk sementara tak melanjutkan tulisan tentang mimpi-mimpi kehidupan yang sempat sampai 4 judul. http://aunulfauzi.blogspot.com/2013/09/mimpiku-sebelum-tak-lagi-bisa-bermimpi-4.html

Bermimpi atau tepatnya menuliskan mimpi ternyata butuh usaha. Butuh energi (buat menghayal), dan tentu tenaga ngetik disertai tetek bengek mood dan kondisi lingkungan pendukung, hal-hal yang aku rasa aku lagi tak punya.

Kali ini aku ingin menulis formulasi pendek untuk menjadi sukses. Sukses di usia 30 tahun. Artinya, pada usia itu, sudah bisa bebas menikmati hobby. Kerja tak ada bedanya dengan hobby, bukan lagi merupakan tekanan. Jalan jalan sudah pasti. Dan tentu menikmati dunia dan menyiapkan diri menyongsong the after life. :)

Tulisan ini khusus aku peruntukkan bagi anak-anak (generasi muda) yang masih duduk di bangku kelas 6 SD sampai awal SMA. Kalau kelas 5 ke bawah, masih terlalu awal untuk diajak bersusah memikirkan tentang masa depan, tentang kesuksesan, dan sejenisnya. Biarlah mereka isi waktu dengan gembira ria bermain semaunya. Kalau akhir SMA atau sudah kuliah? Hmm ..  Agaknya mereka sudah punya formulasi sukses sendiri deh. Kalau direcoki dengan apa yang akan aku tulis di bawah ini, kuatirnya bakal bikin susah. :D

Begini ..

Pertama, perlu disepakati dulu apakah yang dimaksud dengan sukses? Bagiku sukses adalah memiliki kehidupan yang tenang (karena tak terganggu urusan pemenuhan kebutuhan pokok kehidupan - sandang, pangan, papan - artinya, kebutuhan dasar sudah terpenuhi, plus tentunya melakukan apa apa yang disukai) dan bermanfaat (artinya diri sendiri tak bikin repot orang lain serta mampu memberi kontribusi pada kehidupan, manusia dan alam).

Seseorang berpredikat sukses (tak peduli usia berapa - tapi harapannya nggak tua-tua amat ah) berarti memiliki hidup yang memberinya ketenangan dan dapat menawarkan manfaat bagi dunia dan isinya.

Selanjutnya, kesuksesan SUDAH MULAI dapat dinikmati seseorang pada usia sekitar 30 tahun. Ini menurut hitungan 'ngawurku': usia 7 tahun masuk SD, usia 13 tahun masuk SMP, tamat SMA usia 19 tahun, dan tamat S1 usia 24 tahun. Bekerja memantapkan kesuksesan sekitar 6 tahun sehingga pada usia 30 tahun sudah benar benar SUKSES. :D

Catatan: orang lain boleh tak setuju dengan apa yang tertulis di atas dan di bawah. Kalau ada tambahan, bolehlah ditambahin .. Thanks .. . :)

Bagaimana formulasi sukses?

Untuk sukses seseorang perlu punya yang berikut:
1) Memiliki sikap mandiri
2) Memiliki wawasan luas
3) Memiliki banyak teman
4) Rajin berdoa.

Mari kita bahas satu per satu.

1) Memiliki sikap mandiri
Mandiri adalah sifat dasar. Sifat-sifat baik lain seperti kerja keras, tak mudah menyerah, disiplin, santun, dll akan ikut dengan sendirinya bila seorang anak (generasi muda) sudah memupuk kemandirian sejak kecil. Saat SD sudah terbiasa urus diri sendiri, siapkan pakaian sekolah, peralatan sekolah, belajar menabung, belajar puasa, dan tak suka merengek bila orang-tua belum mampu penuhi kebutuhannya. Bila kurang secara ekonomi, dia mulai belajar memenuhi kebutuhannya. Misal: dengan kreatif menciptakan karya untuk dijual kepada teman, belajar dagang kecil-kecilan (keuntungan untuk beli buku sendiri, bila ada sisa ditabung buat masa depan).

Ketika SD dan SMA kemandirian sudah jauh lebih maju dan ditingkatkan dengan upaya menuju kemandirian psikologis dan ekonomi. Kemandirian psikologis ditandai dengan sikap selalu baik sangka pada apapun yang ada di sekitar mereka. Suka senyum dan peduli pada sesama. Kemandirian ekonomis: misal memanfaatkan peluang bisnis bila ada. Contoh: magang di kios fotokopi, ikut bantu cuci piring di warung, jualan koran, dan apa saja yang penting halal (banyak lho kesempatan bagi anak-anak muda untuk bekerja paruh waktu supaya bisa kumpulin uang buat ditabung).

Menabung mulai usia 13 tahun (sejak tamat SD) sampai usia 30 tahun (saat mulai SUKSES) = menabung selama 17 tahun. Bila menabung seribu rupiah per hari (jumlahnya meningkat 50% per tahun) maka tabungan menjadi: 1 milyar lebih - cukup buat jadi BANK PRIBADI untuk segala keperluan. Tak perlu pinjam duit di leasing kalau mau beli motor. Pinjam pada diri saja. Kan dapet bunga juga (bungain sendiri - hehehehe).

Perhitungannya seperti berikut (ini belum memperhitungakan bunga deposito bila duit disimpan di bank).


Pesan kepada orang tua: bikin anak mampu mandiri, mengandalkan diri sendiri. Menyayangi itu sudah pasti, tetapi hindarkan memanjakan anak. Jangan lupa ajari menabung. :D

2) Memiliki wawasan luas.
Ini bisa dicapai dengan rajin baca buku. Dimulai dengan menyukai buku-buku bergambar, cerpen, novel, lalu meningkat pada ilmu pengetahuan yang lebih kompleks bahkan sampai filsafat. Ini bisa dilatihkan sejak kecil sampai anak-anak besar. Sejak SD, SMP, SMA, dan perguruan tinggi sampai tamat, terus sampai ajal menjemput. Oh iya, kurangi waktu nonton TV (apalagi di zaman sekarang saat materi TV lokal kebanyakan kurang berkualitas). Main PS dan games tentu boleh - itu juga untuk perluas wawasan - tetapi ingatkan anak anak bahwa dunia tak sebatas layar laptop atau android.

Wawasan luas juga dapat diperoleh dengan memperbanyak pengalaman. Misal pengalaman organisasi sekolah, kegiatan di kampung, ikut perjalanan dengan orang tua, bertemu dan berguru pada semua orang. Bebaskan generasi muda untuk eksplorasi dunia sesuai bakat dan minatnya. Jangan sedikit-sedikit dilarang. Orang tua cukup memastikan anak-anak aman.

Pesan kepada orang tua: ajari anak mencintai buku, dan hargai bila mereka bertanya, jangan pernah bikin mereka takut berpendapat.

3) Memiliki banyak teman
Ini terkait dengan relasi (positif) dan networking. Kesempatan bisa muncul dari sekitar kita bila kita punya banyak teman / saudara.

Bila seorang anak diajarkan berpikiran positif terhadap siapapun yang ada di sekitarnya, lalu mereka tak segan berteman dengan siapa saja, maka sukses sudah menanti. Dalam agama kita dikenalkan dengan himbauan bersilaturahmi untuk memudahkan jalan rizki. 

Pesan kepada orang tua: ajari anak bagaimana menjadi pendengar dan pengamat yang baik, jadi orang yang baik hati dan suka menolong. Ini semua adalah bekal supaya punya teman yang banyak.

4) Rajin berdoa
Sifat jujur (sesuatu yang dibutuhkan untuk mencapai sukses) sudah termasuk di sini. Orang yang rajin berdoa (menghiba pada Tuhan adalah orang-orang yang tak bisa bohong). Perilaku berdoa identik dengan sifat yang condong pada moralitas agama - hal yang mendasar bagi pembangunan rohani yang kuat.

Pesan kepada orang tua: tak usah suruh (apalagi paksa) anak-anak rajin sembahyang, cukup rajinlah ke masjid, bacakan kitab suci, dan bertingkah yang baik, maka anak-anak akan mengikuti. Tauladan adalah guru terbaik.

Tak hendak memperpanjang - kalau kepanjangan nanti malah ndak dibaca - kesimpulan adalah sbb:

Mandiri + Wawasan Luas + Banyak Teman + Rajin Doa = SUKSES

Sikap dan sifat tersebut di atas perlu dipupuk sejak anak dalam kandungan, lahir dan berusia balita sampai hampir tamat SD.

Sikap dan sifat tersebut akan mulai dipahami lebih baik oleh anak-anak usia kelas 6 SD (belum ada penelitian tentang ini, mengapa usia kelas 6? perasaan saja ... hehe). Hendaknya terus dipupuk dan dikembangkan terus saat sekolah menengah sampai perguruan tinggi, bahkan sampai mulai bekerja (yang serius - entah jadi pegawai atau wirausaha) dan tetap berlanjut sampai betul-betul SUKSES dan hidup menikmati kesuksesan ...

Sooooo, hidup tenang dan hidup bermanfaat - itulah arti SUKSES.

Bagaimana itu bisa diraih?
(a) Tenang (kebutuhan dasar terpenuhi, merasa cukup dengan apa yang dimiliki, sedikit atau banyak, tak rakus, tak berlebihan): sudah mulai nabung dan berhemat sejak kecil, sudah terbiasa produktif mencari kebutuhan hidup diri sendiri.
(b) Bermanfaat (mau berbagi rizki, peduli pada sesama, peduli pada dunia, dan peduli hari akhir).: sudah terbiasa bantu orang lain, juga peduli pada lingkungan.

Sudah .. itu saja, sudah sukses kok ... :D

CATATAN AKHIR:
Semoga tulisan singkat ini bermanfaat bagi para orang tua dalam membantu anak-anak mereka menjadi orang-orang sukses di usia 30 tahun.

No comments: