Tuesday 1 September 2009

Buang Air, Minum Air, Botol Air

Perjalanan ke luar negeri dengan menggunakan pesawat terbang, entah atas biaya kantor atau pribadi, bisa terasa lebih nyaman bila beberapa hal berikut dicermati. Bagi sebagian orang, hal-hal tersebut mungkin sepele, namun tetap berpotensi mengurangi kenyamanan perjalanan bila tidak dikelola dengan baik. Mari simak ...

Masalah buang air kecil, terutama bagi lelaki muslim yang terbiasa menggunakan air untuk bersuci, sering jadi perkara besar bila urinoir (tempat pipis) yang tersedia di airport menggunakan sistem sensor. Air penguras hanya mengalir sesaat setelah pengguna beranjak dari depan urinoir. Padahal air diperlukan segera setelah selesai mengosongkan kandung kemih.

Saran: Selalu bawa botol air mineral 600 ml atau tissue sebelum pipis. Dengan demikian anda tidak perlu menipu sensor dengan pura-pura beranjak dari urinoir, memirinkan badan dengan gerakan melenggok yang aneh supaya sensor tak terhalang badan, lalu cepat-cepat mengambil air yang mengucur hanya dalam hitungan detik. Repot bukan?

Air dalam kemasan tanggung ini juga berguna bila hendak buang air besar karena biasanya di toilet hanya tissue yang tersedia. Bila perlu lebih banyak air, bawa saja beberapa botol. Kemasan 1 literan tidak efektif karena bikin susah saat menuang air.

Tambahan: Kalau tidak suka mengeluarkan duit setara 1 dolar Amerika untuk air mineral 600 ml, bawa saja botol plastik dalam tas tentengan. Tapi jangan diisi air dulu karena hampir semua penerbangan tidak membolehkan penumpang membawa bahan cair lebih dari 100 ml. Botol plastik ini berguna untuk mengambil air minum dari tap air yang tersedia di beberapa airport besar. Gak perlu beli air minum bukan?

Selain urusan minum air dan buang air, hal lain yang tidak kalah pentingnya untuk diperhatikan oleh lelaki (dan juga perempuan) muslim adalah masalah sholat. Jangan karena sholat yang tidak sempat ditunaikan, anda akan mengalami perasalan bersalah di sepanjang sisa perjalanan. Perkara yang satu ini sebenarnya cukup mudah. Dalam hal sholat, Islam memberi banyak kemudahan pada pemeluknya. Misal para musafir dibolehkan melakukan jama' atau qashar. Jika tidak ada air, cukup dengan tayammum. Tetapi dimana sholatnya? Itupun tidak menjadi hal karena di setiap airport pasti ada tempat kosong (di belakang papan reklame, di koridor yang tidak dipakai, dll.) dimana sajadah bisa digelar. Jangan lupa bawa kompas untuk memperkirakan arah kiblat.

Airport Suvarnabhumi di Bangkok punya ruangan khusus yang di lantai 3 yang berfungsi khusus tempat sholat (Muslim Praying Room - Floor 3). Walaupun ada peringatan dilarang tidur dalam musholla, kalo terpaksa tetap masih bisa dijadikan tempat tiduran. :D

Untuk urusan 'pelit sedikit' selama perjalanan mungkin memang perlu selalu diingat supaya duit yang bisa dihemat nantinya dapat dipakai untuk beli oleh-oleh keluarga atau kerabat di rumah.

Salah satu cara berhemat adalah dengan membawa makanan kecil dari rumah. Kadang dalam perjalanan anda terpaksa harus transit dalam waktu yang cukup lama. Anda tentu bisa memperkirakan berapa jam harus menunggu pesawat berikut. Ketimbang perut lapar dan setelah makan malah tambah nyeri bila harus mengingat harga makanan di airport, lebih baik bawa sale pisang kering, biskuit, atau beberapa jenis makanan lain. Bisa dibeli di convenience stores samping rumah.

Nah itu beberapa hal yang bisa ditulis sekarang. Ada beberapa tips lain, pendek aja ya:

1. Selalu gunakan troley. Biarpun tentengan ringan, kalau harus dibawa kesana kemari selama menunggu pesawat (misal 3 jam atau lebih) pasti lama-lama akan terasa berat. Aku pernah lihat pemuda berparas India dengan backpack dipunggung sementara tangan kiri membawa tentengan kardus dan kanan satu kantong plastik entah berisi apa. Kelihatan sekali dia kesusahan. Coba pakai troley, gak perlu sakit pinggang.

2. Kalau mau, pilih tas tentengan yang ada rodanya. Banyak kok yang jenis ini di pasar tas. Jadi anda gak perlu angkat-angkat, tinggal geret beres dech. Tenaga bisa dihemat banyak.

3. Terkait dengan hemat tenaga, gunakan ban berjalan otomatis. Apalagi kalau harus mengejar penerbangan berikutnya begitu anda turun dari pesawat, ban berjalan menjadikan langkah anda 2 atau 3 kali lebih panjang.

4. Siapkan tas kecil yang bisa diselempang berisi paspor, tiket, boarding pas, dokumen untuk aplikasi visa, duit kecil, dan barang berharga lain yang setiap saat perlu dikeluarkan. Paling penting, jangan lupa satu atau dua bolpoin untuk menulis berbagai formulir visa atau kepabeanan.

Hal lain, terutama terkait dengan laptop, wifi, kamera, handphone, colokan listrik, adapter, charger, kabel, dll, ntar aja ya kalo ada kesempatan.

No comments: