Monday 2 February 2009

Syukur tapi Malu

Hujan belum juga berhenti. Suara salam penutup sholat subuh berjamaah di musholla samping rumah lamat tertelan guyuran hujan di genteng. Langit timur belum menampilkan terang. Sebagian besar penghuni perumahan masih nyenyak dalam selimut hangat. Senin pagi. Hujan sejak dini hari. Malas bangun pagi. Apalagi ingat tugas kantor sudah menanti.

Bertelekan di pintu dapur yang terbuka bagian atasnya, aku rasakan hembusan segar udara basah. Hening dan tenang. Aku merasa nyaman. Kusyukuri nikmat Ilahi yang membolehkanku untuk tidak harus merasa terkekang karena hujan. Aku masih diberi rezeki untuk memiliki mobil. Tidak takut keluar rumah walau hujan deras sekalipun.

Kubayangkan teman-teman yang masih harus berkendaraan sepeda motor atau naik angkot ke tempat kerja. Betapa repotnya. Menyiapkan pakaian extra, memasang jas hujan, memastikan tas tak kena air. Sepatu dibungkus plastik atau dimasukkan ke tas. Menerjang hujan mengejar waktu, khawatir dengan jalan licin.

Kudoakan mereka tetap hati-hati ingat keselamatan dan bersabar menjalani hidup. Semoga selamat sampai tujuan.

Terpaan hujan di wajah membangunkanku dari lamunan. Aku belum sholat subuh. Malu nich.

No comments: