Thursday 20 December 2012

SADARI: Manusia Tak Punya Waktu Banyak


Dengan jumlah rata-rata tidur 8 jam per hari plus 4 jam obrol gombal gambul tak berarti (kopdar, nonton TV, Twitter-an, FB-an, SMS-an, dll), maka manusia sebenarnya hanya punya waktu 'jaga' separo usianya.

Separo usia masih belum net.

Perlu dikurangi masa 'belum berfikir' (sejak SD sampai tamat perguruan tinggi). Rincian: 6 tahun SD (berarti 3 tahun), 6 tahun SMP+SMA (berarti 3 tahun), dan kuliah 5 tahun (berarti 2,5 tahun). Dengan demikian, total usia produktif untuk bekerja masih dikurangi masa bersekolah 8.5 tahun.

Ilustrasi:
Manusia berusia 60 tahun

Dikurangi:
Tidur dan gombal gambul 30 tahun.
Sekolah 8.5 tahun
Pensiun 5 tahun (patokan 55 tahun) berarti ada 5 tahun tak produktif (misal dipakai untuk urus diri sendiri atau urus orang tua)

Total waktu yang hilang: 30+8.5+5 = 43.5 tahun.
Usia produktif: 60 - 43.5 tahun = 16.5 tahun.

Pertanyaan:
Seberapa banyak orang yang bisa memanfaatkan waktu 16.5 tahun untuk meraih cita-citanya? Misal merintis dan memiliki perusahaan industri besar, menjadi rektor universitas, menjadi pemimpin perusahaan media, menjadi menteri, bupati, atau bahkan presiden, atau menjadi pemain biola atau pemain bola masyhur?

Jawaban:
Tak banyak.

Maka dari itu, mari maksimalkan pemanfaatan usia dengan:

(1) Kurangi tidur - toh SEPERTINYA orang yang tidur 8 jam tak beda kesehatannya dengan yang cuma 5 jam sehari semalam. Barangkali ada yang pernah dengar kisah imam besar dalam Islam yang hanya tidur 3 jam semalam dan sukses menjadi tokoh terkemuka dalam khasanah ilmu.

(2) Efisienkan waktu dengan belajar efektif dan produktif. Cari teman dan lingkungan yang inspiratif untuk kemajuan. Jangan siakan waktu terlalu banyak di depan TV, main BBM atau FB obrol yang tak perlu. Baca buku, itu lebih baik.

(Inspired by Joko Budi - Semarang)

1 comment:

Anggi Setyawan said...

Setuju..mari manfaatkan waktu sebaik2nya.