Aku pertama kali kenal Mas Mahfud ketika dulu sering mengantar istriku ke UNICEF di komplek kantor Bappeda Jawa Tengah di Semarang. Istriku dan Mas Mahfud kerja di lembaga PBB yang mengurus permasalahan anak tersebut. Mas Mahfud adalah penanggungjawab perawatan dan perbaikan komputer, jaringan, dll. Bila ada masalah dengan laptop staf, apapun jenis masalahnya, hardware maupun software, Mas Mahfud adalah orang yang dicari. Sering disebut dukun komputer, karena terkadang, sebelum laptop yang bermasalah sempat disentuhnya, laptop jadi benar sendiri. Cukup dengan kehadirannya, masalah komputer lenyap, semua kembali normal. Aneh.
Setelah UNICEF tak lagi berkantor di Semarang, karena semua program dikendalikan dari Surabaya, Mas Mahfud 'menganggur' dan mulai mewujudkan keinginannya punya toko komputer, pusat pembelian dan servis segala rupa PC, laptop, jaringan, dll. Dia menyebut tokonya PUSATINDO, terletak di pertigaan Jalan Woltermonginsidi - Genuk - Bandardowo. Aku tak ingat apa nama pertigaan tersebut, tetapi lokasinya mudah dicari.
Aku sering sekali 'main' ke PUSATINDO. Beli hardisk. Cari RAM. Ganti layar LCD. Tukar tambah laptop. Cari mouse atau kabel LCD projector. Butuh instal ulang Windows. Minta software OFFICE. Ada banyak hal terkait masalah komputer yang aku konsultasikan atau minta bantuan Mas Mahfud untuk selesaikan.
Jarak rumahku dengan tokonya Mas Mahfud terbilang jauuh untuk ukuran Semarang. Perlu lebih dari setengah jam pakai kendaraan roda empat melewati Sigarbencah, Kedungmundu, Majapahit, Arteri Soekarno Hatta, dan melintasi Jalan Woltermonginsidi yang panjang sekali. Walau banyak toko komputer lain di seputaran Kampus UNDIP Tembalang, di jalan Ngesrep dll., aku lebih suka jauh-jauh ke Genuk. Mengapa yaa? Ini alasannya.
Pertama. Aku kenal Mas Mahfud. Aku bisa memperoleh layanan 'personal', bisa ngobrol tentang apapaun, bisa mendapat jawaban atas semua isu komputer yang hinggap di kepalaku. Bahkan dengan bertanya konyol sekalipun. Tak perlu malu diketawain. Itu membuat senang. Ada juga perbedaan antara mendapat jawaban di Mbah Google dengan secara langsung dari seorang teknisi komputer berpengalaman. Tentu aku lebih suka berada di PUSATINDO sampai masalah komputerku selesai , melihat langsung semua dikerjakan, sambil mendapat penjelasan ini dan itu. Beda bukan dengan hanya diam membaca solusi yang ditawarkan mesin pencarian Mbah Google?
Kedua. Harga-harga miring dan miring banget. Mas Mahfud sering menyarankan pakai hardware seken ketimbang baru. Ini membuat dompet tersenyum. RAM baru bisa seharga 200 ribu. Di Mas Mahfud bisa dapat maksimal 100 ribu. Kemarin aku minta hardsik baru buat PC. Kalau baru mungkin sekitar 500-an ribu. Buru-buru Mas Mahfud menyarankan pakai yang seken saja. Sayang duitnya kalau beli baru, begitu katanya. Aku manut. Tetapi kemarin tak jadi nambah hardisk karena PCku sudah punya 2 hardisk. Kata anak buahnya Mas Mahfud, kuatir power supply tak kuat. Rencanaku ganti kipas posessor juga ditentang anak buah Mas Mahfud (sayang aku lupa namanya) karena kipas yang ada sudah bagus. Itu kipas gaming, lebih bagus, katanya sambil menunjukkan kipas prosesor yang biasa-biasa saja. Aku ikut sarannya.
Layanan personal dan hemat. Itu mungkin yang membuat toko Mas Mahfud beda dengan toko-toko lain yang ada di tempat lain. Biasanya, pelayan atau pemilik toko hardware (yang kita tak kenal) tidak merasa perlu bertanya masalah komputer apa yang sedang kita hadapi. Mereka cukup ambilkan hardware yang kita cari. Harga cocok. Bungkus, Bayar. Selesai. Kalau salah beli, yaa resiko pembeli kecuali ada perjanjian boleh tukar. Pendekatan personal yang diterapkan Mas Mahfud dan anak buahnya dalam berbicara dan melayani konsumen perlu dipertahankan. Konsumen adalah teman. Konsumen senang berteman dengan toko komputer. :D
Aku takut
13 years ago
No comments:
Post a Comment