Mengapa puasa itu menarik dan sebenarnya juga menyenangkan?
Aku kenal seorang tetangga yang rajin puasa daud. Sehari puasa, Sehari berbuka. Dia sehat di usia lebih 50 tahun. Badannya langsing dan masih kuat lari pagi jauh-jauh. Kalau aku, sekedar naik tanjakan keluar perumahan saja, nafas sudah terengah-engah. Haha.
Ibu di Lombok juga sejak dulu rajin puasa. Beliau sudah 73 tahun lebih. Tetapi masih kuat ke sana kemari bahkan jalan kaki. Misal ke sawah peninggalan almarhum Bapak, Ibu masih kuat dan semangat nengok orang persiapan menanam atau sekedar petik sayur buat cucu-cucunya. Rahasia umur panjang Ibu ada di puasa. Kali begitu. Insya Allah.
Aku sendiri tak biasa puasa selain yang wajib seperti Ramadan kemarin. Tak kuat. Fisik dan mental. Tak kuat semangat lebih tepatnya. Karena kalau orang bersemangat, sebenarnya apapun bisa ia dilakukan. Termasuk sekedar menahan diri untuk tidak makan dan minum tak lebih dari 13 jam.
Tetapi penghalaman puasa Ramadan kemarin mengajarkanku beberapa hal.
Pertama, ternyata orang yang sedang berpuasa, urusannya bisa lebih sederhana kalau tak mau dibilang lebih sedikit. Tak ada ritual bikin kopi, ngopi, dan cuci gelas. Tak harus bingung kalau tak ada gula. Tak harus berfikir mau sarapan apa. Dan kalau tak ada makanan buat sarapan, tak perlu berpayah ke pasar mencari bahan, bikin lauk, makan, dan kemudian beres-beres dapur dan peralatan makan. Puasa bikin hidup lebih sederhana dan tak banyak urusan.
Catatan: alangkah baiknya bila energi yang tak dikeluarkan untuk kesibukan mengurus perut tadi dapat dimanfaatkan untuk menulis, membaca buku, sholat sunnah atau ngaji. :D
Kedua, ternyata puasa itu bikin sehat. Bikin sehat perut. Tak merasa kenyang. Kalau kenyang rasanya berat dan lambat. Selain itu, puasa bikin terhindar dari merasa berdosa karena makan terlalu banyak (sementara kapasitas perut tak mampu, dan bila menengok ke jalanan, ada banyak yang bahkan tak punya makanan buat menyambung hidup) Di satu sisi kita poya-poya, di sisi lain ada orang kelaparan. Bikin merasa berdosa bukan? Iya ... kecuali kita tak berperasaan. Hahahaha.
So what's next? Jadi pingin berpuasa. Pingin tak banyak repot dengan urusan mulut dan perut. Pingin mengalihkan waktu dan energi yang dihemat tersebut buat nulis atau kerja produktif lain. Pingin sehat juga. Pingin perut kempes dan badan tak terasa berat bikin lamban dan loyo bergerak.
Produktif dan sehat. Itu dua hal yang bikin senang bukan? Puasa itu menarik dan membuat senang. Yuk puasa .. :D
Aku takut
13 years ago
No comments:
Post a Comment