Saturday, 7 September 2013

Mimpiku Sebelum Tak Lagi Bisa Bermimpi (2)

Aku selalu memimpikan bisa membangun rumah kayu bertingkat dua, lokasi pinggir hutan atau dekat dengan alam. Alam bisa berarti kebun, sawah, atau tanah luas yang tak ada bangunan lain, yang jauh dari hiruk pikuk manusia dan kendaraan lalu lalang.

Rumah Depok sekarang ada di dalam sebuah komplek perumahan. Masih mending lokasi di pojok dan dikelilingi tanah yang masih terbuka. Halaman musholla dan tanah kosong. Halaman rumah, pinggir jalan dan samping rumah aku tanami  lebih dari 100 mahoni. Yang tumbuh lebih dari separo. Ini semua berangkat dari mimpi tadi di atas, mimpi dekat dengan alam.

Tanah perdikanku, pada sebuah bukit kecil di kaki Rinjani, mungkin adalah anugerah dari Yang Kuasa tanpa aku susah-susah membentuknya. Sudah terbentuk sendiri. Ada sungai di bawah tebing di satu sisi tanah itu. Di sisi lain, terlihat hamparan lembah penuh pepohonan hutan dan kebun. Bahkan ada sungai lebih kecil di sana.

Di belakang adalah tanah tak terurus seluas 1 hektar milik orang. Ini membatasi tanahku (yang juga saat ini kondisinya tak terurus, penuh ilalang dan satu dua pohon saja) dengan hutan Gunung Rinjani. Semoga pemilik tanah ini suatu saat mau menjual kepadaku, dan saat itu, aku sedang punya duit. Bisa bikin tambah luas tanah perdikan. Hehehe.

Nah di  tanah perdikan inilah aku ingin bangun rumah kayu. Rumah dari bahan bahan alami. Punya satu kamar tidur utama, satu kamar tidur kali ada tamu dan saudara yang berkunjung, ada kamar mandi, juga beranda yang luas, dan 1 bangunan lain tempat menyimpan peralatan bercocok tanam. Oh iya, pastinya perlu satu bangunan lain buat kandang ternak. Semua dari bahan-bahan yang ada di sekitar. Kayu, bambu dan genteng tanah.

Jangan katakan ini rumah 'tradisionil' karena aku tak anti listrik. Bila ada listrik, Insya Alloh akan ada radio (kesukaanku), komputer dan internet. Bila perlu TV satelit. Buat nonton Liverpool tentunya. Dari rumah ini aku akan kendalikan dunia dan terhubung dengan teman. Sambil menanam jagung aku bisa nge-tweet atau upload foto ke Facebook dll. Kendalikan dunia? Tak begitu-gitu amat sih. Cuma maksudku adalah bila aku punya kerjaan yang mendatangkan duit atau kerjaan amal di luar sana, aku akan kontrol pengelolaannya dari rumah ini. (TO BE CONTINUED)

No comments: